Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
100 Tokoh Paling Berpengaruh Di Dunia: Buku Fenomenal & Paling Kontroversial Dalam Sejarah
MENGAPA nabi Muhammad ditempatkan menjadi figur teratas dalam buku 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah? Ternyata, ajaran Islam yang dibawa nabi Muhammad SAW lebih dahsyat pengaruhnya dibanding agama Kristen yang disebarkan Yesus Kristus.
Kalimat provokatif di atas adalah alasan tersirat yang dikemukakan Michael H. Hart, untuk menanggapi berbagai pertanyaan pembaca yang diajukan kepadanya terkait ditempatkannya Muhammad sebagai orang nomor 1 dalam kehidupan manusia. Menurut penulis kelahiran 28 April 1932 ini, meski sekarang umat Islam pemeluknya hanya separuhnya pemeluk Kristen, namun banyak faktor yang membuat Muhammad pantas ditempatkan pada posisi pertama sebagai orang paling berpengaruh sepanjang masa peradaban manusia.
Di samping karena Muhammad lahir di tempat yang bukan termasuk pusat peradaban dunia, sebab saat itu Makkah masih terbelakang dari segi ilmu pengetahuan, perdagangan, dan kesenian. Juga, karena ajaran agama Islam yang disampaikannya kepada umat Muslim saat itu mampu mempersatukan wilayah Irak hingga Maroko ke dalam satu bahasa, sejarah dan budaya Arab. Dan pengaruh itu setelah 14 abad berlalu semakin terlihat dengan menyebarnya agama Islam ke seluruh negara di dunia, tanpa terkecuali.
Namun mengapa Yesus Kristus yang notabene sekarang memiliki penganut paling besar di dunia, dan Pangeran Siddharta yang ajaran agama Buddha-nya tak kalah banyak dianut banyak orang di dunia berturut-turut menempati peringkat 3 dan 4? Michael H. Hart berujar bahwa karena pemeluk Islam disatukan oleh sentralitas kitab Al Quran, yang ditulis hanya dalam bahasa Arab sehingga menghindari terjadinya perpecahan dialek hingga tafsir agama dalam umat Islam. Karena itu, tak heran meski banyak negara mayoritas penduduknya beragama Islam terpecah-pecah, namun umat Islam di jazirah Arab dan di penjuru dunia tetap berpegangan Al Quran yang satu versi dalam bahasa Arab.
Untuk semakin memperkuat argumennya, penulis yang notabene pemikir barat dan beragama Nasrani ini menambahkan meski penganut Kristen (Katolik dan Protestan) jumlahnya hampir dua kali lipat daripada pemeluk Islam, namun ajaran Kristen tidak didirikan Yesus Kristus semata. Mengingat dalam perjalanannya waktu, Santo Paulus -penulis sebagian besar kitab Perjanjian Baru yang ditempatkan di peringkat 6—punya andil besar menyebarkan Kekristenan pada abad pertama. Sehingga demi keadilan, Michael H. Hart mesti membagi peran kedua orang itu dalam daftar orang paling berpengaruh, sebagai orang yang paling berjasa menyebarkan agama Kristen hingga menjadi agama mayoritas di yang dianut penduduk dunia.
Sementara, pengaruh yang ditimbulkan Pangeran Siddharta terbatas di wilayah tertentu, dan ajaran Buddha yang disampaikannya tak dibukukan, sehingga terpecah dalam beberapa sekte dan lebih jauh lagi menjadi beberapa mahzab. Sehingga pengaruhnya tak seberapa besar dan memudar. Berangkat dari itulah mengapa penulis buku paling fenomenal dan kontroversial ini menempatkan Muhammad di atas Yesus dan Buddha.
Di luar itu, ulasan buku yang diterbitkan pertama kali pada 1978, yang membuat pembaca terhenyak adalah ditempatkannya ilmuwan terbesar modern dari Woolsthorpe Inggris bernama Issac Newton, pada posisi ke 2 dalam daftar orang paling berpengaruh sepanjang sejarah kehidupan manusia, mengungguli Yesus Kristus. Lebih gilanya lagi, nama pemimpin Partai Nazi Adolf Hitler yang menurut sejarah pernah membantai jutaan kaum Yahudi dalam tragedi holocaust juga turut dimasukkan meski berada pada urutan nomor 39.
Sama seperti yang sudah dikemukan sebelumnya, penulis yang guru besar astronomi dan fisika perguruan tinggi di Maryland, AS ini mengungkap bahwa tokoh yang dimasukkan dalam buku ini karena lebih menilai dampak yang ditimbulkan keberadaan sang tokoh tersebut. Sehingga meski tokoh itu jahat atau tak layak dari sudut penilaian sejarah, namun tetap dimasukkan mengingat pengaruhnya sangat besar terhadap kehidupan manusia.
Meski buku ini menurut Komaruddin Hidayat sebagai karya abadi yang relevan sepanjang zaman dan menempatkan nabi Muhammad dalam daftar puncak 100 orang paling berpengaruh sepanjang masa, namun buku yang aslinya berjudul The 100 (A Ranking of Most the Influential Person in History) ini tetap mengundang kritik sebab terlihat terlalu berpihak pada bangsa barat. Bagaimana tidak, Michael H. Hart menempatkan 77 orang dari bangsa barat, rinciannya 69 orang Eropa dan 8 AS.Sisanya dari benua Asia yang hanya diwakili 18 orang, dan tiga orang dari Afrika, serta Amerika Latin dan Selandia Baru masing-masing menyumbang 1 orang. Sementara, figur yang mewakili Islam selain nabi Muhammad, penulis hanya menempatkan Umar bin Khattab.
Melihat itu semua, khususnya minimnya figur yang mewakili agama Islam perlu dipertanyakan. Mengingat dalam daftar ini penulis menempatkan pelayar Eropa Christoper Columbus (peringkat 9) dan Vasco Da Gama (peringkat 86), namun tak menempatkan pelayar muslim Ibnu Batutah yang ekspedisinya jauh lebih hebat dan jauh dalam mengarungi samudra. Juga tokoh Ibnu Sina (Avicenna) yang dijuluki Bapak Kedokteran Modern pun tak dimasukkan. Maka itu, tak salah saya sebut buku ini kurang adil dan terlalu mendewakan berbagai pencapaian bangsa barat yang di saat bersamaan mengesampingkan banyak figur dari umat Islam, yang sebenarnya banyak yang layak untuk dimasukkan dalam daftar orang paling berpengaruh.
Ketersediaan
I18525-C1 | I18525 | My Library | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
I18525
|
Penerbit | Noura Books : Jakarta., 2012 |
Deskripsi Fisik |
15,5 x 23,5 cm / 577 pg
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
9786029498868
|
Klasifikasi |
920 / HAR / s
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain