AKTUALITAS DOKUMEN INI:
Pada masa kini fakta aktual dan bahkan mendesak soal HIV / AIDS, tak perlu diragukan lagi. Di Indonesia masalah ini ibarat gunung es. Hanya kelihatan "puncaknya" saja, padahal di dasarnya cakupan permasalahannya sangat luas dengan segala dampak ikutannya. Gereja Katolik sudah mengeluarkan aneka pernyataan, tetapi seringkali kurang diketahui. Gereja tidak begitu saja ikutserta berbicara masalah HIV/AIDS, melainkan juga hendak menyatakan sikap dan pandangannya sendiri mengenai martabat pribadi manusia dan keluarga serta nilai-nilai sakral perkawinan. Jadi, di balik aneka dampak dan akibat penyakit HIV/AIDS, ada nilai-nilai dasar yang menjadi keprihatinan Gereja dan hendak disuarakan.
APA ISI DOKUMEN INI?
Kiranya dari aneka dokumen Takhta Suci yang tersaji di sini yang diambil dari pelbagai lembaga kepausan (maka, perlu diperhatikan otoritas dan daya ikatnya yang berbeda-beda), kita bisa melihat bagaimana para Pemimpin Gereja secara terus-menerus dan konsisten menyikapi masalah HIV/AIDS dan menunjukkan perhatiannya sekaligus keprihatinannya tidak hanya pada korban, melainkan juga kepada mereka yang terkait erat dengannya yaitu anak, keluarga serta kaum kerabatnya. Bahkan banyak institusi Gereja serta kaum beriman, baik awam maupun klerus, yang terlibat langsung di dalamnya. Aneka dokumen ini ditata menurut urutan kronologis untuk mempermudah pencarian sekaligus menunjukkan perkembangan permasalahan dan pandangan Gereja terhadapnya.
UNTUK SIAPA DOKUMEN INI?
Pertama-tama, bagi mereka yang yang terlibat dalam persoalan HIV/AIDS (dokter, perawat, pekerja kesehatan, pekerja sosial), meskipun mereka mungkin belum membaca pernyataan Gereja ini. Kemudian, mereka yang rentan HIViAIDS (ODHA, pengguna napza jarum suntik, orang muda) serta orang-orang terdekatnya (OHIDHA, buddys, relawan). Pernyataan Gereja juga merupakan dukungan bagi para anggota keluarga, para pendidik, organisasi dan LSM pemeduli kesehatan dan pekerja sosial, demikian pula bagi mereka yang mampu menyuarakan sikap Gereja terhadap permasalahan HIV/AIDS serta menyuarakan kegelisahan, kebutuhan, dan harapan para penderita. Tentu juga dokumen ini perlu bagi para klerus dan biarawan/biarawati yang melibatkan diri dalam pastoral kesehatan ini. Akhirnya, untuk semua yang menyadari tanggung jawab bersama atas masa depan bangsa kita (yang sudah ditentukan sejak sekarang) akan merasa didukung dalam usaha mengatasi permasalahan kompleks ini.