Salah satu tanda hidup orang beriman adalah mengalami sukacita dan harapan. Sukacita terjadi karena relasi cinta personal dan bersama antara manusia dengan Allah. Selama 40 tahun ber-Aksi Puasa Pembangunan, pergumulan cinta tersebut tumbuh dalam diri umat. Ungkapannya dapat bermacam-macam, seperti: hati yang bertobat menjadi lebih berbelas kasih, adil dan setia; mukjizat kesembuhan dari derita hidup; bangkit dan berdaya kembali dari keterpurukan ekonominya; terwujudnya sanitasi (MCK) yang sehat, memiliki sarana dan prasarana lingkungan sehat (got/saluran air lancar, jalan diperbaiki berikut penghijauannya, dll). Tidaklah berlebihan bila Ketua RT setempat bersama warga memberi nama salah satu jalan yang diperbaiki dengan nama "Jalan/Gang APP" sebagai salah satu cara mengekspresikan sukacitanya.
Dalam situasi apa pun, ciri lain sebagai orang beriman adalah selalu memiliki harapan. Harapan untuk hidup sejahtera bersama warga yang tinggal di sekitarnya, terutama yang miskin dan menderita. Tentu bukan hanya sebatas sejahtera lahir/jasmani, tetapi juga sejahtera batin/rohaninya baik selama masih hidup di dunia maupun dalam kepenuhan hidup kerajaan Allah. Demikianlah rajutan benang merah Bunga Rampai Khusus 40 Tahun APP Nasional yang ditulis oleh Para Bapak Uskup, Para Romo, dan sejumlah Tokoh Awam dalam buku ini.