Berani berubah, berani bertindak, adalah kunci keberhasilan. Bahkan bila terbukti salah bertindak pun masih lebih baik dari pada tidak melakukan apa-apa. Tapi ternyata keberanian tidak secara alamiah ada pada semua orang. Bagaimana belajar untuk menjadi berani: Dan siapakah yang layak mengajarkan keberanian secara benar?
Untuk menjawab kedua pertanyaan ini, menurut Sokrates, orangtua, dan siapa pun yang peduli pada pendidikan kaum muda, pertama-tama perlu memahami apa itu keberanian, apa dan bagaimana relasinya dengan kebaikan.
Sebagian pembaca mungkin sudah memiliki jawaban atas dua pertanyaan pertama, yang diajukan oleh Lysimakhos dan Melesias kepada dua orang sahabat mereka, Lakhes dan Nikias, bahkan mungkin juga sudah dapat menjawab dua pertanyaan Sokrates di atas. Namun demikian, siapa pun kita, kita pasti tetap akan mendapatkan manfaat besar jika kita menalar kedua pertanyaan tersebut untuk mendapatkan jawabannya melalui proses/metode maietike, khas sokratik.
Dari jutaan judul karya tertulis yang pernah terbit di dunia, di luar Kitab-kirab Suci, sulit menemukan karya yang memiliki reputasi sebesar Dialog-dialog Platon. Kerugian besar, jika Anda tidak berupaya untuk membaca salah satu dialog Platon ini.