Kemajuan pendidikan mencapai puncak kegemilangan dengan pencahayaan revolusi ilmiah yang manandai kejayaan ilmu pengetahuan. Pada saat ini akal mengalami pendayagunaan yang signifikan setelah sebelumnya otak manusia mengalami kejumudan (stagnasi). Dengan semangat empirisme dan rasionalisme, manusia bisa memperoleh kemajuan-kemajuan yang sangat berarti. Dengan semangat ilmu untuk ilmu, segala macam segi-segi yang menyangkut hajat manusia tidak luput dari kehausan akal manusia untuk dijelajahi seluruhnya. Temuan demi temuan dan kemajuan demi kemajuan dari ilmu pengetahuan mengantarkan manusia kepada kecenderungan antrophosentrisme yang diindikasikan dengan anti-teologis, rasionalistis, dan bersemangat utilitarian. Dalam hal ini, pendidikan menjadi sebuah kata kunci lain untuk menemukan berbagai nilai yang berguna bagi kehidupan baik individual maupun sosial. Ternyata sebenarnya kecerdasan intelektual hanyalah merupakan sebagian kecil dari misteri keajaiban manusia. Pendidikan dengan pola-pola yang terus semakin baru diharapkan dapat menumbuhkan potensi kecerdasan-kecerdasan lain. Kecerdasan-kecerdasan lain di sini mengasumsikan berbagai jenis kecerdasan yang diperlukan manusia sebagai makhluk yang berjiwa yang berbeda dengan makhluk lainnya. Banyak ahli yang mengatakan bahwa manusia itu adalah makhluk yang berpotensi untuk menjadi rasional, sosial dan spiritual. Dan sekali lagi, pendidikan menjadi sebuah upaya untuk mengoptimalkan semuanya. Mungkin pada suatu penghujung perenungan, agar proses belajar yang menjadi sebuah upaya yang optimal, bentuk pendidikan harus mengalami revolusi pula demi mewarnai tunas yang akan menjadi pelangi bangsa. Apa yang disampaikan dalam buku ini merupakan sebuah pemikiran yang berharap agar tema sentral pendidikan di negeri ini berbuah gemilang. Sebuah bacaan yang akan memberi inspirasi bagi para pemerhati pendidikan dan siapa pun yang bergelut di dunia pendidikan.