Kita kini berada di era “postmodern”. Tapi, kebanyakan kita masih beriman dengan cara Abad Pertengahan, dan berilmu dengan gaya Abad Pencerahan. Keduanya melahirkan sikap dogmatis, di bidang iman maupun ilmu. Di pihak lain, studi sejarah dan perkembangan ilmu belakangan ini telah menunjukkan bahwa Gereja bisa terperosok dan pengetahuan manusia ada batasnya. Lantas, haruskah itu membuat manusia kehilangan kepercayaan?
Buku ini sungguh-sungguh segar dan menggetarkan. Di sebuah dunia yang haus akan spiritualitas, kepada kita ditawarkan sebuah spiritualitas yang berdasar pada hidup Yesus, spiritualitas-Nya sendiri. Spiritualitas tersebut adalah pertama-tama spiritualitas kemerdekaan yang radikal. Seperti yang dikatakan Ayu Utami, novelis kondang, spiritualitas Kristus bukanlah seperangkat hukum atau doktrin yang bisa usang seperti teori dan teologi. Spiritualitas Yesus istimewa karena Ia mengalami manusia. Buku ini juga menunjukkan betapa penemuan arkelogis yang paling kontroversial sekalipun justru membuat kita semakin memahami pembebasan radikal yang ditawarkan Yesus.