Image of Mumi Beraroma Minyak Wangi

Text

Mumi Beraroma Minyak Wangi



Sebuah novel politik, kata orang. Mungkin ya, mungkin tidak. Tetapi, adakah sesuatu yang tidak terkait dengan politik ketika orang harus berbicara tentang nasib manusia yang terpinggirkan oleh sistem kekuasaan otoriterian dan hegemonik? Paling tidak, Mumi Beraroma Minyak Wangi karya Naning Pranoto ini bertutur tentang orang hidup, orang-orang yang tidak berdaya yang harus mati sebagai korban politik. Ia berkisah tentang nasib rakyat jelata yang dijadikan objek percobaan sistem politik tertentu, yang sejak awal sudah hampir pasti melanggar norma-norma moral dan etika dengan memposisikan mayoritas warga negara sebagai kelinci percobaan.
Sudah banyak tulisan dan penelitian tentang ekses politik yang represif, seperti pembantaian massal dan pelucutan hak-hak sipil. Namun, tragedi kemanusiaan itu tidak terlalu banyak diangkat sebagai lahan inspiratif bagi para penulis fiksi kita. Penulis novel ini mungkin tidak terlalu ingin berpolitik dalam karyanya. Mungkin, ia hanya ingin memotret tragedi kemanusiaan di sebuah ruang tertentu, pada kurun waktu tertentu. Sebuah realitas hidup di kalangan rakyat jelata. Di sini Naning mementaskan kerakyatjelataan tanpa pretensi politik tertentu. Ia hanya sedang terharu dan tidak ingin keterharuaannya itu menguap tanpa makna. Maklum, masa kecilnya berlangsung di tengah kaum jelata pula. Tampaknya, ia bukan jenis penulis yang perlu cari ilham. Gegap derita jelata tempat ia dibesarkan, kiranya adalah samudra inspirasi yang tidak pernah sepi.


Ketersediaan

I21752-C1I21752My LibraryTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
I21752
Penerbit IndonesiaTera : Magelang.,
Deskripsi Fisik
14 x 21 cm / 246 pg
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9799375479
Klasifikasi
899.221 / PRA / m
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini