Kitab Wahyu adalah kitab mengenai takhta. Pesannya adalah bahwa Anak Domba telah menang dan setiap orang yang percaya kepada-Nya adalah pemenang. Betapa pun gelapnya hari, betapa pun kuatnya perlawanan, umat Allah dapat menjadi pemenang. Dalam penyelidikan dan penyingkapan kitab Wahyu ini, Warren Wiersbe dengan jelas mengilustrasikan bahwa nubuat adalah hal yang praktis. Rasul Yohanes menulis kitab ini untuk menguatkan orang-orang kudus yang menderita, bukan hanya pada masanya, melainkan juga pada setiap masa dalam sejarah gereja.