Image of Menyeberangi Sungai Air Mata: Kisah Tragis Tapol'65 Dan Upaya Rekonsiliasi

Text

Menyeberangi Sungai Air Mata: Kisah Tragis Tapol'65 Dan Upaya Rekonsiliasi



Kini persoalan tanggung jawab bukan lagi persoalan mudah. Untuk bertanggung jawab, orang mesti mendengarkan. Untuk mendengarkan, orang mesti tahu siapa yang didengarkan. Kelompok korban 1965 adalah salah satu kelompok untuk didengarkan saat ini. Tujuh anak muda ingin tahu kejadian sebenarnya peristiwa 1965. Namun mereka tak bisa menjawab pertanyaan: untuk apa? Lalu sebuah matakuliah memberi mereka alasan. Mereka pun pergi menemui beberapa mantan tapol. Bersama para korban, mereka menyusuri kembali sejarah kelam bangsa ini. Kenyataan kekerasan, penderitaan, kejahatan dan dendam membuat mereka tersandung. Hati dan budi mereka tergugat: Apakah kebenaran, keadilan, pengampunan, harapan dan iman masih punya arti? Membaca tulisan ini serupa dengan menyaksikan bunga-bungai taman aneka warna, yang sanggup menerbangkan imaji kita pada seraut wajah yang rupawan, yaitu Tuhan. Kita disuguhi suatu kesadaran untuk memusatkan diri pada satu titik kepasrahan dan ketulusan terhadap yang Muara Agung, seperti tersirat dalam kata-katanya, dari para survivor aku belajar beriman, belajar berpasrah dan rendah hati di hadapan Allah, belajar berharap dan percaya pada-Nya meski aku berhadapan dengan penderitaan dan kejahatan.


Ketersediaan

I29367-C2I29367My LibraryTersedia
I29367-C1I29367My LibraryTersedia
I29367-C3I29367My LibraryTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
I29367
Penerbit Kanisius : Yogyakarta.,
Deskripsi Fisik
15 x 22,5 cm / 408 pg
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9789792114997
Klasifikasi
365.45 / SUM / m
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini