Pedoman ini melewati proses yang panjang. Pada tahun 1991 refleksi atas pelaksanaan ajaran sosial Gereja membawa para Uskup Indonesia berjumpa dengan puluhan wakil umat. Muncul keinginan untuk membarui keterlibatan umat dalam masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu ditunjuklah Tim untuk menyiapkan pedoman keterlibatan umat katolik dalam masyarakat Indonesia. Tim itu mengumpulkan sekitar 75 orang guna membicarakan pokok-pokok keterlibatan umat katolik. Lalu disusunlah naskah pertama yang diedarkan kepada umat dan para Bapak Uskup. Hampir semua Keuskupan membentuk semacam kelompok kerja untuk menyampaikan sumbang saran guna menyempurnakan naskah pertama itu. Hasil perbaikan dari sumbang saran itu telah dibicarakan dan diberi koreksi kembali dalam Sidang Tahunan ICMI 1993, 1994 dan 1995. Pada pokoknya para Uskup menyetujui naskah itu dan mengharapkan agar setelah diperbaiki dengan memperhatikan catatan-catatan para Bapak Uskup selama Sidang, naskah yang sudah diperbaiki itu dikirimkan kepada para Bapak Uskup untuk memperoleh persetujuannya yang terakhir. Pokok Naskah tersebut terdapat dalam buku ini di bawah judul "ARAH DASAR GEREJA KATOLIK INDONESIA". Naskah ini pada pokoknya memang dari para Bapak Uskup. Tetapi penggarapannya telah mengikutsertakan ribuan umat. Maka naskah ini dapat disebut Pedoman Umat, baik dalam arti Pedoman yang disusun oleh umat maupun dalam arti Pedoman bagi umat.