Pada masa kejayaan keraton, seks menjadi bagian integral strategi politik kekuasaan raja jawa. Seks terkait dengan kepentingan makro, baik kepentingan sosial, ekonomi, maupun budaya yang mendukung kebesaran kekuasaan raja. Oleh para ningrat Jawa, seks diritualisasikan dan dimaknakan sedemikian rupa sehingga menghasilkan kreasi budaya yang rumit, penuh simbol. Namun, dari segi praktik seksual, kreasi budaya itu tampak sebagai upaya penikmatan seks secara maksimal, sebuah hedonisme. Buku ini berusaha mengungkap masalah seks di kalangan ningrat jawa tersebut, lengkap dengan resep, kiat, mantra, rajah, dan segala ritualisasi dalam menghayati dan menikmati seks.