Sambil menikmati untaian manik-manik susunan pijar-pijar ungkapan butir-butir gagasan penulis berdasarkan pengalaman serta pengamatannya, marilah kita mencoba membayangkan permulaan perkembangan pribadi seorang remaja. Laksana kuntum bunga yang mulai berkembang tersentuh sinar Sang Surya yang menghalau selimut kabut pagi hari, kuntum itu perlahan-lahan bergerak mengembangkan daun-daun kelopaknya, hingga titik-titik embun yang melekat padanya gemerlapan bagaikan mutu-mutu manikam nan menghias kelopak-kelopak sang bunga. Dengan bangga si kuntum memamerkan keindahan bentuk serta warnanya yang masih asli dan murni. Siapa yang sampai hati akan menodai dan merusaknya? Kita hanya bisa mengaguminya dan mengharapkan kelak mereka menjadi buah yang menjamin kelangsungan adanya. Puji syukur kepada Sang Pencipta! Bahan renungan bagi para pembina dan pendamping kawula muda! Remaja Terbina, Tua Bahagia!