Buku ini, dengan daya tarik tersendiri, mencoba menyoroti masalah itu. Perhatian pembaca diarahkan pada hubungan ayah dan putra. Empat bab pertama memperkenalkan pandangan dua tokoh penting di bidang psikologi, yakni Lacan dan Adler, yang secara khusus menyusun analisis psikologis hubungan ayah dan putranya. Dalam bab V disajikan surat Franz Kafka seorang penulis ulung kepada ayahnya suatu pengalaman seorang putra di Barat dalam kehidupan bersama ayahnya. Bab ini dilengkapi dengan sederetan kesaksian anak-anak Indonesia terhadap ayah mereka. Dua bab terakhir berisi usaha pengarang untuk meletakkan relasi ayah putra dalam konteks eksistensial. Itu berarti mempertanyakan kembali persepsi faktual anak, yang melihat ayah mereka lebih sebagai wujud konkret dari sejenis kewibawaan atau kekuasaan, dan bukan sebagai anggota keluarga yang menumbuhkan situasi komunikatif dan dialogal.