Pembicaraan tentang seks, cinta, politik, dan agama serta perasaan-perasaan yang saling bertaut antar para tokoh digambarkan tanpa rigiditas, tanpa beban, bebas sebebas-bebas bagai seorang Ursula Brangwen - tokoh utama penulis D.H. Lawrence - yang menari di atas bukit sembari bertelanjang tanpa persoalan. tapi sikap para tokoh yang mempertanyakan Tuhan, persenggamaan, hubungan antar manusia itu, juga sangat diperhitungkan dan sangat menarik lagi, dengan begitu banyak fakta sehari-hari dan berbagai perbenturan pemikiran, roman ini tak jatuh kepada sebuah karya yang sekadar cerebral dan intelektual belaka, tapi ia berhasil menyentuh emosi. Superb, splendid. Novel ini dapat dinikmati dan berguna sejati ha bagi pembaca yang dewasa. Bahkan amat dewasa. Dan jujur, khusus mengenai dimensi-dimensi politik, antropologi sosial, dan teristimewa lagi agama dan iman.
Kisah suka-duka generasi muda Indonesia menjelang keruntuhan Orde Baru. Cara Ayu menyajikan cerita tergolong baru dalam khazanah sastra Indonesia.