Menelaah memoria Passionis bangsa Indonesia bukan usaha yang sederhana. Seringkali malah complicated. Tema Memoria passionis merupakan tema berat, yang mengundang luka karena menyangkut pengalaman eksistensial bangsa Indonesia sendiri selama kurun waktu yang tidak singkat, mengingat dan mengetahui masa lalu membuat kita bisa belajar dan memetik hikmah dari yang baik dan yang buruk. Ingatan akan masa lalu yang buruk dan hitam, yang penuh derita akan menjadikan manusia berusaha menghindarinya. Dari Memoria Passionis timbullah rekonsiliasi nasional. Rekonsiliasi nasional yang hendak dicapai ini menjadi rekonsiliasi yang tidak dipaksakan, rekonsiliasi dengan jiwa. Kita sadar bahwa agenda rekonsiliasi nasional adalah agenda kebangsaan yang menentukan jalan hidup bangsa, pengerjaannya pun harus dengan pertimbangan kebangsaan.
Seri Filsafat Teologi Widya Sasana merinci carut marut pengertian Memoria Passionis dan rekonsiliaso, tetapi tidak melupakan harapan membangun Indonesia baru. Meski rekonsiliasi merupakan salah satu solusi dari membangun Indonesia baru, tetapi menarik juga untuk disimak. Karena rekonsiliasi merupakan syarat pembangunan sebuah entitas kebangsaan.
Bunga rampai pemikiran ini yang sebagian sampaikan dalam rangka Seminar Nasional: Hari-Hari Studi STFT Widya Sasana ke XXIX di Malang (22-24 Oktober 2004) ditutup dengan refleksi berdasarkan pada keberanian untuk beriman dalam pembangunan ‘Indonesia Baru’.