Salah satu topik yang paling penting dalam perkembangan teologi masa kami ialah kontekstualisasi. Secara luas dan mendalam pengarang buku ini menjelaskan dan menilai pelbagai makna, metode dan model kontekstualisasi dari seluruh dunia. Buku ini adalah karya ilmiah, namun tujuannya bukan hanya menjadi bacaan para teolog saja melainkan untuk melayani semua orang yang ingin memahami Firman Allah secara relevan pada zaman modern. Pengarang menunjukkan bahwa kontekstualisasi dapat dilakukan tanpa membuang ketajaman berita Injil yang alkitabiah. Berita Injil tetap relevan bagi segala zaman, budaya dan bangsa, namun penyampaiannya harus dikontekstualisasikan agar dapat dialami sebagai berita Allah yang hidup. Inti pokok buku ini sederhana, yakni kontekstualisasi bukanlah melulu suatu kata baru melainkan suatu kebutuhan yang mendesak. Dasarnya tiga asumsi, sebagai berikut: Amanat Agung harus digenapi agar dunia mendengar Injil; penginjilan dunia mencakup pemberitaan Injil dengan cara yang dapat dimengerti; dan bila Injil itu akan dimengerti, harus ada kontekstualisasi. Pada satu pihak hasil kontekstualisasi itu harus cocok dengan berita Alkitab sendiri, dan pada pihak lain harus dikaitkan dengan latar belakang budaya, bahasa dan agama penerima.