Ketika tiba saatnya kita menemukan diri kita bersama Bunda Maria berada di bawah kaki salib, hati dan budi kita menjadi lebih terbuka, kita menjadi lebih mampu merasakan sakit dan susuh bersama-sama dengan sesama, dan tidak lagi takut akan penderitaan karena kehadiran bunda Maria telah memberikan kekuatan, kegembiraan, dan perdamaian. Bunda maria membuka hatinya bagi kasih Allah. Kasih yang diterimanya itu bukan untuk disimpan tetapi dibagikannya kepada sesama. Pada gilirannya kita pun diajak untuk memberikan kasih, memberikan hati kita, agar kita sungguh akan menjadi tempat kediaman Allah, sebagaimana dialami Bunda Maria.