Perubahan dahsyat pada tahun1989, berjayanya demokrasi kapitalistik, dan penderitaan yang dialami berbagai kelompok sejak tahun itu, semua ini menjadi alasan kuat bagi kita untuk meninjau kembali hubungan rumit antara agama Kristen dan demokrasi. Melalui buku ini, kita diperkaya oleh pendekatan yang komprehensif atas tema tadi.
Buku ini berangkat dari suatu tesis yang tegas: system demokrasi memang lahir di Yunani kuno, namun visi demokrasi muncul pertama kali di tanah kelahiran nabi-nabi Perjanjian Lama. Apa yang dulu dinubuatkan nabi-nabi Ibrani dan dipraktekkan di Yunani kuno, pada abad ke-20 bertemu dalam pribadi-pribadi seperti Martin Luther King Jr dan Desmond Tutu. Dengan begitu, pada babad ke-20 yang lalu kita menjadi saksi atas pertautan kembali gagasan demokrasi dan nilai-nilai Kristen, atau dengan istilah lain kembalinya demokrasi ke kampung halaman yang dulu pernah membesarkannya. Namun apa urgensinya bagi kita di Indonesia jika cita-cita demokrasi atas suatu tata dunia yang adil ternyata sering sejalan dengan visi pemerintahan syalom Allah dari para nabi Ibrani dan Yesus sendiri. Buku ini memaparkannya untuk Anda.