AKTUALITAS DOKUMEN INI :
Kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran, farmasi dan perawatan, dalam arti tertentu memperpanjang hidup manusia. Tetapi penambahan kuantitatif ini tidak selalu berarti kenyamanan kualitatif, sehingga tak jarang timbul soal: bolehkah orang mengakhiri hidupnya?
APA ISI DOKUMEN INI?
Sejumlah dokumen seputar lingkup tema yang sama:
1). Deklarasi tentang eutanasia ini dipuji-puji orang waktu terbit karena posisinya yang moderat dan merasuk akal sehat. Ajaran Gereja Katolik dalam hal ini konsisten: hidup manusia harus dilindungi dari awal (melawan aborsi) sampai akhir (melawan eutanasia). Tetapi eutanasia dalam arti apa, yang mana?
2). Dokumen ini memberi keterangan dan sekaligus penilaian eutanasia. Dalam ensiklik Evangelium vitae Paus Yohaes Paulus II menggariskan ajaran Gereja dengan amat tegas.
3). Dalam Katekismus Gereja Katolik dikedepankan dengan singkat ajaran
Gereja di bidang ini.
4). Hormat terhadap martabat manusia dalam proses meninggal dikedepankan dalam dokumen Akademi Kepausan Untuk Kehidupan.
5). Bagaimana memperlakukan manusia dalam keadaan vegetatif? Masukan diberikan Akademi Kehidupan.
6). Pertimbangan tentang legalisasi eutanasia dapat dibaca dalam tanggapan atas undang-undang tentang eutanasia untuk anak-anak di Nederland
UNTUK SIAPA DOKUMEN INI?
1) Bagi tenaga medis dan paramedis yang karena tugasnya menghadapi soal-soal ini.
2) Bagi imam dan petugas pastoral pada umumnya yang harus mendampingi Penderita dan keluarganya
3) Bagi penderita sendiri yang harus mengambil keputusan atau menyatakan persetujuannya. Setiap orang dapat masuk dalam situasi yang serupa.
4) Bagi anggota keluarga, sanak saudara atau wali yang harus mengambil keputusan untuk dan atas nama penderita