Injil Markus dibacakan dalam lingkaran tahun B, kecuali Minggu ke-1721 yang dikhususkan untuk khotbah-khotbah mengenai roti kehidupan dari Yohanes 6. Dalam Injil Markus yang pendek kita temukan jenis sastra Injil Keselamatan sebab injil dipahami sebagai kenangan historis dari hidup Yesus yang adalah pernyataan keselamatan Allah. Injil Markus tidak memberi tempat pada doktrin dan ajaran-ajaran, melainkan pada aktivitas messianis Yesus, pementasan sebuah pribadi yang otentik dan dramatis, suatu sosok eksistensial seorang manusia yang sulit dilupakan. Tujuan Injil Markus adalah mengundang para pembaca untuk bertemu dengan Yesus dalam sebuah peristiwa iman yang otentik.
Untuk mencapai tujuan inilah Markus menyusun sebuah Injil yang pendek, sederhana, dan alur ceritera yang melompat-lompat, namun juga jerih dalam pengembangannya. Pada dasarnya Injil Markus adalah injil Iman, iman yang dihadapkan pada sebuah rahasia (misteri) yang seringkali tidak dapat dipahami oleh para murid dan yang terus menerus dipertanyakan. Yesus sendiri dalam puncak penderitaan-Nya mengajukan pertanyaan tragis, meninggalkan teka-teki yang tak pernah ada jawabannya. Manusia pendosa yang menerima Yesus sungguh-sungguh ditantang untuk beriman dan dalam tantangan yang penuh teka-teki itulah manusia ditransformasikan dan ditebus. Semuanya tantangan itu berpusat pada Kristus yang bangkit, sebab Injil Markus, pada akhirnya adalah sebuah katekese tentang kebangkitan Yesus.
Buku kedua dari Percikan Inspirasi ini memuat permenungan mendalam dari bacaan-bacaan Hari Minggu selama lingkaran Tahun B.