Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Bagaimana Memilih Agama?
Sang Buddha tidak pernah mendorong manusia untuk menerima suatu ajaran sebagai warisan, tetapi mengharapkan mereka untuk mengertinya tanpa purbasangka. Beliau juga tidak mendorong mereka untuk menggunakan emosi atau ketaatan secara membabi buta untuk menerima suatu agama. Ajaran Sang Buddha ini dikenal sebagai agama yang merdeka dan masuk akal.
Kita sebaiknya tidak menerima sembarang agama dengan percaya begitu saja, atau dengan emosi untuk mempraktikkan agama. Kita sebaiknya tidak menerima agama begitu saja, yang semata-mata untuk menghilangkan kecemasan kita tentang apa yang akan terjadi pada diri kita, baik setelah kita meninggal dunia atau karena diancam dengan api neraka, atau yang lainnya. Agama harus dapat diterima bila agama itu memberikan suatu kebebasan untuk memilih. Semua orang harus memeluk agama dengan pengertian yang benar, dan tidak dikarenakan itu adalah hukum yang ditentukan oleh apa yang disebut 'yang kuasa', atau suatu kekuatan supranatural. Menganut suatu agama harus bersifat manusiawi dan berdasarkan pendapat yang rasional mengenai agama itu.
Ketersediaan
I11862-C1 | I11862 | My Library | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
I11862
|
Penerbit | Jalan Tengah : Jakarta., 1992 |
Deskripsi Fisik |
15 x 22 cm / 16 pg
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
294.3 / DHA / b
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain