Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Robohnya Surau Kami: Kumpulan Cerpen
Dalam cerpen "Robohnya Surau Kami", berdialoglah Tuhan dengan Haji Saleh, seorang warga negara Indonesia yang selama hidupnya hanya beribadah dan beribadah...
" .....kenapa engkau biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya semua. Sedang harta bendamu kau biarkan orang lain yang mengambilnya untuk anak cucu mereka. Dan engkau lebih suka berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu, saling memeras. Aku beri kau negeri yang kaya raya, tapi kau malas. Kau lebih suka beribadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang. Sedang aku menyuruh engkau semuanya beramal di samping beribadat. Bagaimana engkau bisa beramal kalau engkau miskin. Engkau kira aku ini suka pujian, mabuk disembah saja, hingga kerjamu lain tidak memuji-muji dan menyembahku saja. Tidak...."
Semua jadi pucat pasi tak berani berkata apa-apa lagi. Tahulah mereka sekarang apa jalan yang diridai Allah di dunia.
Kutipan cerpen di atas ditulis oleh A.A. Navis, sastrawan besar yang telah melahirkan karya-karya monumental dalam sejarah sastra Indonesia. Pemikirannya yang kritis dapat dijadikan sebuah otokritik bagi setiap pemeluk agama-agama di Indonesia dan mana pun juga. Silakan bercermin pada cerpen-cerpen yang ada dalam kumpulan ini. Lalu putuskan, apakah kita akan menarik hikmah dan manfaat atau bersikap "buruk rupa, cermin dibelah".
Ketersediaan
I16850-C1 | I16850 | My Library | Tersedia |
I16850-C2 | I16850 | My Library | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
I16850
|
Penerbit | Gramedia PT. : Jakarta., 2008 |
Deskripsi Fisik |
14 x 21 cm / 147 pg
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
9789794030462
|
Klasifikasi |
899.221 / NAV / r
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain